Kamis, 11 April 2013

Definisi INTERNETWORKING

Internetworking adalah proses untuk menghubungkan suatu jaringan dengan jaringan komputer yang lain. Proses untuk menghubungkan suatu jaringan komputer dengan jaringan kompute yang lain memerlukan alat yang namanya Router. Setiap LAN terkadang memiliki router sebagai gateway yang menghubungkan LAN ke jaringan lain. Di dalam LAN biasanya terdapat satu atau lebih hub atau switch yang menghubungkan perangkat akhir (end device) ke LAN. 7.1 Perangkat Internetwork Router merupakan perangkat dasar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan. Setiap port pada router terhubung ke jaringan yang berbeda dan me-rute-kan paket antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya. Router memiliki kemampuan untuk menghentikan broadcast domain dan collision domain. Router juga dapat digunakan untuk mengkoneksikan jaringan yang menggunakan teknologi yang berbeda, seperti LAN dan WAN. Interface LAN pada router memungkinkan router untuk terhubung ke media LAN, umumnya menggunakan media kabel UTP, tetapi bisa juga menggunakan media serat optic/fiber optic. Tergantung pada seri atau model router, terdapat beberapa tipe interface untuk koneksi pengkabelan LAN dan WAN. 7.2 Perangkat Intranetwork Untuk membuat LAN, kita perlu memilih perangkat yang sesuai untuk menghubungkan perangkat akhir/end device ke jaringan. Kedua perangkat jaringan yang paling umum digunakan adalah hub dan switch. 7.2.1 Hub Sebuah hub menerima sinyal, men-generate ulang, dan mengirimkan sinyal tersebut melalui semua port-port. Penggunaan hub menciptakan sebuah bus logis. Ini berarti bahwa Hub menggunakan media multi-access secara shared melalui bus tunggal. Port yang ada pada hub menggunakan pendekatan bandwidth yang share dan kinerja pada LAN nya dapat berkurang karena collision. Walaupun beberapa hub dapat dikoneksikan, tetapi hub-hub tersebut tetap dalam satu collision domain. Biaya penggunaan hub lebih murah dibandingkan dengan switch. Sebuah hub biasanya dipilih sebagai perangkat perantara di dalam LAN yang sangat kecil dan LAN yang tidak memerlukan persyaratan throughput tinggi, atau saat membangun LAN dengan biaya yang murah. 7.2.2 Switch Sebuah switch menerima frame dan me-regenerate setiap bit dari frame tersebut untuk port tujuan yang sesuai. Perangkat ini digunakan untuk men-segmen sebuah jaringan ke dalam beberapa collision domain. Berbeda dengan hub, switch mengurangi collision domain pada LAN. Setiap port pada switch menciptakan collision domain yang terpisah. Hal ini telah membuat sebuah topologi logis yang point-to-point untuk perangkat pada setiap port. Selain itu, sebuah switch menyediakan dua kali lipat bandwidth pada setiap port karena menggunakan komunikasi full duplex, yang mana dapat meningkatkan kinerja LAN. Sebuah switch LAN juga dapat digunakan untuk mengkoneksikan segmen-segmen jaringan yang berbeda kecepatannya. Secara umum, switch merupakan perangkat pilihan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat ke sebuah LAN. Meskipun switch lebih mahal daripada sebuah hub, tetapi kinerja dan kehandalannya itu membuat biayanya lebih efektif. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, LAN perlu direncanakan dan dirancang. Perencanaan tersebut memastikan bahwa semua persyaratan, faktor biaya dan pilihan penyebaran diberikan sesuai pertimbangan. Saat memilih perangkat untuk LAN tertentu, ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan, tetapi faktor-faktor tersebut tidak terbatas pada: -Biaya -Kecepatan dan Jenis Port / Interface -Expandability -Manageability -Fitur dan layanan tambahan 7.3 Faktor-Faktor Pemilihan Switch Walaupun terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih sebuah switch, tetapi pada bab ini hanya akan dijelaskan dua faktor saja, yaitu biaya dan karakteristik interface. a)Biaya Biaya dari sebuah switch ditentukan oleh kapasitas dan fiturnya. Kapasitas switch tersebut meliputi jumlah dan jenis port yang tersedia dan kecepatan switching nya. Faktor-faktor lain yang berdampak biaya adalah kemampuan manajemen jaringannya, teknologi keamanannya, dan teknologi switching yang canggih. b)Kecepatan dan Jenis Port / Interface Menggunakan perangkat layer 2 dapat meningkatkan kecepatan jaringan. Saat memilih switch, keputusan pentingnya terdapat pada jumlah dan jenis port yang akan digunakan. 7.4 Faktor-Faktor Pemilihan Router Saat memilih router, harus dicocokkan karakteristik router dengan tujuan-tujuan yang sesuai. Mirip dengan switch, biaya, jenis interface dan kecepatannya menjadi faktor pertimbangan. Faktor-faktor tambahan dalam pemilihan sebuah router meliputi: -Expandability -Fitur Sistem Operasi -Media 7.4.1 Expandability Perangkat jaringan, seperti router dan switch, harus mempunyai konfigurasi fisik yang tetap dan termodul. Konfigurasi tetap mempunyai nomer dan jenis port/interface yang spesifik. Perangkat yang termodul memiliki slot ekspansi yang memberikan fleksibilitas dalam penambahan modul-modul baru sebagai persyaratan untuk berkembang. Sejak router digunakan untuk menghubungkan nomor dan jenis jaringan yang berbeda-beda, pemilihan modul-modul dan interface yang sesuai untuk media khusus harus diperhatikan. 7.4.2 Fitur Sistem Operasi Tergantung pada versi sistem operasi, router dapat mendukung fitur dan layanan tertentu seperti: •Keamanan •Kualitas Layanan (QoS) •Voice over IP (VoIP) Layanan khusus tersebut seperti Network Address Translation (NAT) dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Untuk pemilihan perangkat, anggaran merupakan pertimbangan yang penting. Router harganya mahal berdasarkan pada interface dan fitur yang diperlukan. Modul tambahan, seperti serat optik, dapat meningkatkan biaya meskipun dengan kualitas lebih baik. Hal ini harus dipertimbangkan supaya biayanya minimum. 7.4.3 Media Pemilihan media sangat penting untuk membuat koneksi pada LAN atau WAN, maka dari itu diperlukan pertimbangan berbagai jenis media yang dipergunakan. Seperti yang diketahui, saat ini terdapat berbagai lapisan fisik yang mendukung implementasi beberapa jenis media: -UTP (Kategori 5, 5e, 6, dan 7) -Serat optik / fiber optic -Wireless Setiap jenis media memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah: •Jarak •Biaya •Bandwidth •Kemudahan instalasi •Rentan terhadap gangguan sinyal dari dari luar Pengkoneksian kabel UTP ditentukan oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunications Industry Association (EIA/TIA). Konektor RJ-45 merupakan komponen yang ada pada ujung kabel. Bila dilihat dari depan, pin-pin tersebut dinomori dari 8-1. Bila dilihat dari atas pin tersebut dihitung dari kiri ke kanan, dari pin nomor 1 sampai dengan 8. Biasanya, saat menghubungkan berbagai komputer dengan perangkat jaringan digunakan kabel straight-through. Dan ketika menyambungkan antar perangkat jaringan, digunakan kabel crossover. 7.4.3.1 Kabel UTP Straight-Through Kabel straight-through mempunyai konektor pada setiap ujungnya yang menggunakan standar T568A atau T568B. Gunakan kabel straight-through untuk sambungan berikut: •Switch ke router •Hub ke router •Komputer ke switch •Komputer ke hub 7.4.3.2 Kabel UTP Crossover Standar pinout untuk kabel jenis ini adalah pinout T568A pada salah satu ujungnya, dan pinout T568B di ujung yang satunya lagi. Kabel crossover langsung menghubungkan perangkat-perangkat berikut ini pada sebuah LAN: •Switch ke switch •Switch ke hub •Hub ke hub •Router ke router •Komputer ke Komputer •Komputer ke router

2 komentar: